Senin, 10 Juni 2013

Orang Gagal Adalah Orang yang Selalu Mencari Alasan

 
Orang Gagal Adalah Orang yang Selalu Mencari Alasan: Alasan merupakan sebuah kendala yang menyebabkan terhalangnya suatu tujuan. Biasanya alasan adalah penghalang yang kuat sehingga bisa menjadi pembelaan oleh orang yang gagal melakukan suatu hal. Misalnya ketika telat masuk kelas, orang bisa mengemukakan banyak alasan seperti jalanan macet, nganter saudara dulu ke sekolah, antri mandi di kost, dan lain-lain. 

Segala kendala yang memang sulit dihindari setelah dilakukan usaha untuk mengatasinya, maka ini bisa dianggap sebuah takdir Tuhan. Namun bagaimana bila alasan itu dicari supaya dimaklumi? Ini yang biasanya dibuat oleh para pecundang dalam kehidupan. Belum usaha, sudah memikirkan alasan kegagalan. Belum maksimal, sudah membuat strategi pembelaan. Belum membuat perencanaan yang
matang, sudah menyiapkan dalil dari kegagalan yang belum tentu kejadian.

Orang seperti inilah yang akan menjadi calon orang gagal. Sulit mencapai tujuannya walau tujuan itu sifatnya mudah bila diusahakan. Mencari alasan berarti malas berusaha sungguh-sungguh. Mencari alasan berarti sebuah penyesalan atas usaha yang telah gagal. Mencari alasan berarti sesungguhnya alasan itu tidak perlu ada. Mengapa? Karena dengan begitu artinya seseorang sudah memilih untuk tidak mencari jalan sebelum berusaha, serta terlanjur gagal setelah tujuan itu ditempuh. 

Mencari Alasan Sebelum Berusaha 
Mencari alasan sebelum berusaha menunjukan keengganan untuk melakukan usaha yang sungguh-sungguh dan maksimal. Hal tersebut menunjukan kemalasan untuk berjuang dan memperoleh kemenangan. Akibatnya ia berusaha seadanya. Padahal kebanyakan sebuah target itu tidak selalu mudah. Untuk mencapainya mungkin masih banyak aspek pendukung yang belum ada. Jika seseorang punya keinginan pintar berbicara bahasa Inggris. Tantangan di depan untuk meraih tujuan tersebut mungkin tidaklah sedikit.

Misalnya belum tahu harus kursus di mana, belum punya buku TOEFL, belum tahu dari mana belajar memehami ucapan Inggris secara langsung, dan lain-lain. Jika ia mau berusaha maka yang langsung dipikirkan adalah jalan, bukan alasan. Belum juga mencari jalan sudah berpikir “wajar lah jika nanti saya tidak juga bisa bahasa Inggris, wong saya tidak punya fasilitas, wong saya tidak punya biaya untuk kursus” dan bla bla bla... 

Jika yang dipikirkan adalah jalan, maka solusi akan mulai bermunculan. Sehingga tanpa terasa, waktu berjalan kita sudah mencapai tahap usaha yang sedemikian banyak dan kemahiran berbahasa Inggris pun meningkat. Pada akhirnya kita mampu mencapai tujuan seperti apa yang kita harapkan. 

Mencarai Lasan Setelah Berusaha 
Mencari alasan setelah berusaha mungkin sah saja. Akan tetapi tetap saja, jika alasan itu dicari-cari akan berdampak pada pemakluman atas kegagalan. Sehingga kita akan berhenti pada kegagalan tersebut. Padahal jika mengambil pikiran positif, maka yang dilakukan bukan mengumpulkan alasan, tetapi mengevaluasai dan menjadikan kegagalan yang telah terkadi sebagai bahan pembelajaran. 

Setelah jelas gagal memenagkan sebuah perlombaan, misalnya lomba menyanyi antar sekolah. Orang negatif akan mencari dalil atas kekalahannya. “Wajar saya tidak juara, karena tidak punya pelatih yang handal.” Atau “Maklum lah saya kalah, soalnya ketinggalan informasi... jadi waktu latihannya sedikit dan kepepet..”. sementara orang positif akan berkata, “Saya kemarin tidak punya pelatih, untuk lomba tahun depan saya akan membujuk Ms. X yang ahli untuk melatih saya”. Atau, “Mulai sekarang, saya harus mencari info lebih gencar supaya tidak kepepet waktu untuk berlatih”. Dan berbagai agenda evaluasi positif lainnya yang mendukung untuk meraih tujuan. 

Kegagalan pasti ada. Namun bukan untuk membuat kita berhenti apalagi mencari alasan untuk membela diri. Bukan untuk memaklumi dan mematikan potensi. Namun kegagalan untuk dievaluasi dan menjadi pembakar semangat untuk meraih sukses di kemudian hari. 

Jadi, sebelum berusaha dan belum pasti sukses atau gagalnya suatu tujuan, jangan langsung membidik alasan. Jangan kemudian menjadikannya kendala besar yang mematahkan semangat untuk berjuang. Jika kita terlanjur gagal, maka lakukan evaluasi supaya menjadi pemenang sejati. Selalu semangat, Kawan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar